Breaking News

Berikut Pernyataan Anton Apriyantono Mengenai Kabar Miring Beras Ayam Jago dan Maknyuss

Anton Apriyantono Klarifikasi tentang beras Maknyuss
SadiaSpace, Setelah diberitakan oleh beberapa media baik itu cetak maupun online, beberapa hari lalu bahwa 2 Merk Beras yang diproduksinya "Cap Ayam Jago dan Maknyuss" melakukan penipuan terhadap konsumen dan mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari konsumen, serta merugikan Negara Ratusan Triliun. 

Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT. Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Anton Apriyantono, yang juga mantan menteri pertanian dari PKS di era SBY membantah habis semua tudingan atau berita-berita tersebut, dia mengklarifikasi hal-hal yang telah diberitakan oleh media,


Berikut Pernyataan Anton Apriyantono :

1. Itu fitnah besar, sebentar saya kirim bbrp yg sdh saya tulis.

2. Varietas IR 64 itu varietas lama yg sudah digantikan dg varietas yg lebih baru yaitu Ciherang kemudian diganti lagi dg Inpari, jadi di lapangan IR 64 itu sudah tidak banyak lagi. Selain itu, tidak ada yang namanya beras IR 64 yg disubsidi, ini sebuah kebohongan publik yg luar biasa. Yang ada adalah beras raskin, subsidi bukan pada berasnya tapi pada pembeliannya, beras raskin tidak dijual bebas, hanya utk konsumen miskin.

3. Di dunia perdagangan beras dikenal itu namanya beras medium dan beras premium, SNI utk kualitas beras juga ada, yg diproduksi TPS sdh sesuai SNI utk kualitas atas.

4. Kalau dibilang negara dirugikan, dirugikan dimananya? Apalagi sampai bilang ratusan trilyun, lha wong omzet beras TPS saja hanya 4 T per tahun, lagi2 kapolri melakukan kebohongan publik. Apa gak takut azab akherat ya?

5. Mengenai tuduhan menjual diatas HET, ini tidak bijak karena:
A. SK mendag mengenai HET beras baru ditandatangani dan berlaku 18 Juli, sementra itu tanggal 20 juli sdh diterapkan ke PT IBU saja, tdk kepada yg lain dan tidak diberikan waktu utk melakukan penyesuaian.
B. HET 9000 itu terlalu rendah karena harga rata2 beras saja sudah diatas 10 ribu, perlu dievaluasi lagi, selain itu tetap harus dibedakan antara beras medium dan beras premium karena kualitasnya berbeda.

6. Mengenai kandungan gizi, ada ketidakpahaman membedakan antara kandungan gizi dengan angka kecukupan gizi.

7. Satu lagi, pemberitaan menyimpan 3 juta ton beras atau membeli beras 3 juta ton beras, itu jelas ngawur karena kapasitas terpasang seluruh pabrik TPS hanya 800 ribu ton.

Demikian tadi isi dari Tanggapan sekaligus pernyataan Anton Apriyantono yang disebarluskan melalui WA pribadinya dan diteruskan ke grup-grup WA yang ada.

Disamping Pernyataan tersebut di atas, PT. TPS juga mengeluarkan pernyataan atau Klarisfikasi resmi secara tertulis melalui Direksinya.


Berikut Penampakan dari Klarifikasi Direksi PT. TPS :

Source : dari berbagai sumber